Hukum Mengangkat Tangan Ketika Berdoa & Mengusapkan Wajah Setelahnya
Diposting oleh
"A.A.W"
di
Minggu, Oktober 17, 2010
Minggu, 17 Oktober 2010
Label:
Fiqh
,
Hukum-Hukum
Imam an Nawawy berkata di dalam kitab Al Majmu’: ”Sesungguhnya mengangkat kedua tangan saat berdoa adalah mustahab (lebih disukai)”, dengan dalil sebuah hadits yang diriwayatkan dari sahabat Anas r.a, beliau berkata:
“Sesungguhnya Nabi Muhammad Saw sholat istiqo’ dan mengangkat kedua tangan beliau, sedangkan di langit terdapat gumpalan awan. Kemudian awan itu naik ke atas yang serupa seperti burung dan beliau tidak turun dari mimbarnya, sampai saya melihat hujan bercucuran dari jenggot beliau”. (HR. Muslim, Bab Ad Du’afil Istiqo’ (897), HR Bukhori Bab Istiqo’ fi Masjidil Jami’ (1013)).
Di dalam riwayat Bukhori, “Rasulullah Saw mengangkat kedua tangan beliau untuk berdoa dan para sahabat mengangkat kedua tangan mereka bersama Rasulullah Saw untuk berdoa dan tidaklah kami keluar masjid sampai hujan turun. Dan kami masih dihujani sampai datang Jum’at berikutnya. Beliau menyebutkan kesempurnaan hadits”. (HR. Bukhori, Bab Rofun Nas Aydiyahum ma’al Imam fil Istiqo’ (1029)).
Dan ditetapkan pula mengangkat kedua tangan pada sholat Istiqo’ dari riwayat Jama’ah shohabi selain Anas r.a.
Dari Abu Utsman An Nahay dari Salman Al Farisi r.a, dari Nabi Saw bersabda: “Sesungguhnya Alloh Maha Hidup dan Maha Mulia serta Maha Pemalu apabila seseorang mengangkat kedua tangannya, kemudian Alloh menolaknya dalam keadaan kosong dan gagal harapan”. (HR. Abu Daud, Bab Doa (1488), HR. Al Baihaqi 2/211, Abu Daud berkata: Hadits ini Hasan.)
Dari Anas r.a, dalam kisah dibunuhnya para Qori’, beliau berkata: “Sungguh saya melihat Rasulullah Saw setiap sholat pagi beliau mengangkat kedua tangannya mendoakan mereka yaitu orang-orang Qori’ yang telah terbunuh”. (HR. Al Baihaqi 2/211 dengan isnad shohih hasan.)
Dari Aisyah r.anha, dalam haditsnya yang panjang yaitu ketika Nabi keluar di malam hari menuju Baqi’ untuk mendoakan ahlul Baqi’ agar memintakan ampun buat mereka. Aisyah berkata: “Beliau pergi ke Baqi’, kemudian mendirikan sholat dengan sholat yang panjang, kemudian mengangkat kedua tangannya 3 kali. Kemudian selesai dan beliau bersabda, “Sesungguhnya Jibril as mendatangiku dan berkata: “Sesungguhnya Rabb-mu menyuruhmu untuk mendatangi penduduk Baqi’ dan memintakan ampun untuk mereka”. HR Muslim Bab Man Yaqul ‘inda Duhulul Maqobir wad Du’a liahliha, 974, HR. Ahmad 6/221, An Nasai 4/91-93 Al Baihaqi 4/79.
Dari Umar bin Khattab r.a berkata: “Ketika hari Badar Rasulullah Saw melihat orang-orang musyrik dengan jumlah seribu personil, sedangkan shahabat beliau berjumlah tiga ratus sembilan belas laki-laki. Kemudia Rasulullah Saw menghadap kiblat dan mengulurkan kedua tangannya kemudian memanggil Rabb-nya dan berkata: “Ya Alloh penuhilah untukku apa yang kau janjikan kepadaku, Ya Alloh berikanlah apa yang kau janjikan kepadaku”. Dan beliau masih memanggil Rabb-nya dengan mengulurkan kedua tangannya sampai selendangnya jatuh dari bahunya”. (HR. Muslim dalam Al Jihad, Bab Al Imdad bil malaikah fi gozwatil badar (1763), Al Baihaqi 6/321, At-Tirmidzi (3081), Ahmad 1/30, Abu Daud (2690)).
Dari Anas r.a berkata: Rasulullah Saw mendatangi Khaibar pada waktu pagi, kemudian Nabi mengangkat kedua tangannya dan berkata: “Alloh Maha Besar, ya Alloh runtuhkanlah Khaibar”. (HR. Bukhori (3647)).
Dari Abu Musa Al Asyari r.a berkata: Setelah Nabi selesai dari Khaibar Nabi mengutus Abu Amir untuk masuk kedalam pasukan menuju Awthos. Dan disebutkan di dalam hadits, sesungguhnya Abu Amir r.a telah syahid, sebelumnya beliau berkata kepada Abu Musa, “Wahai anak saudaraku, Nabi telah menyuruhku. Maka katakan untuk beliau: Mintakanlah ampun untukku”, kemudian Abu Amir meninggal dunia. Abu Musa berkata: “Maka saya mendatangi Nabi kemudian saya kabari beliau kemudian beliau berdoa dengan air, kemudian wudhu dan mengangkat kedua tangannya dan bersabda: “Ya Alloh, ampunilah hamba-Mu Abu Amir”. Dan saya melihat putihnya kedua ketiak beliau, kemudian beliau bersabda: “Ya Alloh jadikanlah pada hari kiamat ia diatas ciptaan-Mu dan di atas manusia”. Maka saya berkata: Dan untukku ya Rasulullah? Maka Rasulullah memintakan ampun dan bersabda: “Ya Alloh ampunilah Abdullah bin Qoys dosa-dosanya, dan masukkanlah ia pada hari kiamat ke dalam tempat yang mulia”. (HR. Bukhori, fil jihad bab Nafus sahmi minal badar (2884). HR. Muslim, fi fahhlish shahabah bab fadhoil Abi Musa dan Abu Amir (2498), Al Baihaqi, fi Dalallin Nubuwah, 5/152-153).
Dari Aisyah r.anha berkata: “Saya melihat Rasulullah mengangkat kedua tangannya sampai tampak ketiak beliau saat berdoa, mendoakan kepulangan Utsman”. (HR. Bukhori, fi Kitab Roful Yadain dengan sanad yang shohih.)
Dari Abu Utsman berkata: “Adalah Umar bin Khattab mengangkat kedua tangannya pada waktu qunut”. (HR. Bukhori, fi Kitab Roful Yadain dengan sanad yang shohih.)
Dari Al Aswad berkata: “Sesungguhnya Ibnu Mas’ud r.a mengangkat kedua tangannya saat qunut”. (HR. Bukhori, fi Kitab Roful Yadain dengan sanad yang shohih.)
Imam An Nawawy berkata: “Hadits-hadits di atas diambil dari hadits Aisyah, Imam Bukhori yang meriwayatkannya fi Kitab Roful Yadain dengan sanad yang shohih, kemudian Imam Bukhori berkata pada akhirnya: Hadits ini shohih dari Rasulullah Saw dan sahabat-sahabat beliau” (Majmu’ Sahrul Muhazab, juz 3 hal. 472).
Ibnu Abdis Salam:
Beliau berkata setelah melarang seseorang yang mengusap wajahnya usai berdoa di luar sholat, “Tidak ada yang melakukan kecuali orang jahil (bodoh)”.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah:
Ketika ditanya tentang hukum mengangkat tangan saat berdoa dan mengusap wajah setelahnya, beliau menjawab: “Bahwa Nabi mengangkat kedua tangan beliau saat berdoa, maka dalam hal ini banyak terdapat pada hadits-hadits yang shohih. Adapun mengusap wajah dengan kedua tangan beliau (setelahnya), maka tidaklah ada kecuali satu atau dua hadits, dan kedua-duanya lemah (tidak bisa dijadikan hujjah)”. Wallahu‘alam.
Jadi kita disunnahkan mengangkat kedua tangan saat berdoa tetapi jangan mengusapkan kedua tangan ke wajah setelahnya, karena tidak ada tuntunannya dari Rasulullah Saw.
- popular posts -
-
Pembaca, Untaian nasihat Syaikh Abdul Azis bin Abdullah bin Baaz ini diangkat dari Majmu' Fatawa wa Maqalaatun Mutanawwi'ah ...
-
Oleh : Al Ust. Abu Karimah Askari bin Jamal Al-Bugisi. A. Mengangkat Kedua Tangan pada Takbir-Takbir Shalat Jenazah Para ulama sepakat b...
-
Bismillah, Najis merupakan hal yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Keberadaannya harus diperhatikan khususnya oleh seorang m...
-
Oleh Ustadz Muslim Al Atsari Salaf, artinya adalah orang-orang terdahulu. Adapun yang dimaksud dengan Salafush Shalih, dalam isti...
-
Bismillah, Kita dapat mengaitkan secara ideologi, bahwa gerakan modernisme Islam yang sedang marak saat ini memiliki hubungan erat dengan se...
-
Oleh: asy-Syaikh ‘Abdullah bin Shalfiq azh-Zhafiri بسم الله الرحمن الرحيم Muqaddimah oleh Asy-Syaikh Ahmad bin Yahya An-Najmi الحمد ل...
-
Pertanyaan : Dalam islam, rukun Islam ada 5, rukun Iman ada 6, maka ini asalnya dari mana? Apa ini cuma karangan ulama saja kah? atau h...
-
Oleh : Muhammad Abduh Tuasikal Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam kepada Nabi-Nya . Dalam postingan-postingan sebelumnya, kami te...
-
Pada saat sekarang ini banyak kaum muslimin yang selalu dihantui rasa was-was, sehingga setan dengan leluasa untuk menggodanya. Misalnya ...
-
Oleh Ustadz Abu Asma Kholid Syamhudi Tidak disangsikan lagi permasalahan ibadah merupakan inti ajaran Islam. Syari’at sangat memperh...
No response to “Hukum Mengangkat Tangan Ketika Berdoa & Mengusapkan Wajah Setelahnya”
Posting Komentar